Rabu, 14 Desember 2011

Bararamang Konsep perilaku sosial Masyarakat Tabalong

“ BARARAMANG ” DI TANJUNG
Oleh Achmad Syahranie
1. Pendahuluan
Dua belas tahun lalu tepatnya tahun 1999 saya bertugas di SMPN 1 Tanjung sebagai Guru Bantu dari proyek JSE. Tahun 1999 itulah saya mulai banyak bergaul dengan masyarakat Tanjung dalam pertemanan. Secara kultur dan social tidak mengalami kendala, karena masyarkat Tanjung sendiri merupakan bagian dari orang Banjar. Tetapi ada satu istilah yang tidak saya temui dalam pergaulan masyarakat Banjar di daerah lain yaitu “Bararamang” . Awalnya aneh dan cukup mengelitik kedengarannya , tetapi cukup menantang saya untuk mengerti dan mengali lebih dalam lagi tentang Bararamang. Naluri saya sebagai guru ilmu pengetahuan social mengatakan ini sesuatu yang khas dan luput dari pengamat social , serta perlu dikaji lebih dalam lagi. Akhirnya setiap ada kesempatan berkumpul dengan orang-orang dalam suatu pembicaraan saya selalu menunggu kata Bararamang. Apa maksudnya, Bagaimana konsepnya, Mengapa dikatakan Bararamang. Saya coba mengeksplorasi dan terjun langsung tanpa perencanaan penelitian. Namun saya selalu mengingat,mencatat dan mencoba mendefinisikan dan membangun konsep BARARAMANG berdasarkan pengamatan dan observasi.

2. Fakta
Bararamang merupakan istilah yang hanya ditemui dalam pergaulan masyarakat di kabupaten Tabalong, khususnya Tanjung dan sekitarnya. Istilah Bararamang sendiri keberadaannya dalam masyarakat Tabalong sudah lama sekali dan begitu mengakar dalam pergaulan kehidupan social masyarakat Tabalong. Bararamang selalu ada dalam setiap pertemuan dua orang atau lebih dalam sebuah perbincangan baik di warung kopi,dirumah,dipasar atau tempat –tempat berkumpulnya orang-orang dalam satu ikatan. Kata bararamang berasal dari kosa kata “AMANG” ,” MAAMANG “ yang dalam masyarakat suku Dayak atau masyarakat Banjar diartikan sebagai melafalkan kata-kata atau mantra .
3. Konsep Bararamang
Asal Kata Bararamang yang berarti berbicara asal-asalan,melapalkan mantra atau bercerita. Berdasarkan pengamatan penulis Konsep Bararamang dalam masyarakat Tabalong mempunyai beberapa makna yaitu ; pertama, bararamang sebagai ucapan sangkaan atau umpatan ketidakpercayaan kepada orang yang sedang menyampaikan suatu kabar,kisah atau opini . Kedua, Beraramang sebagai kemampuan seseorang dalam menyampaikan berita,cerita. Ketiga, bararamang sebagai kemampuan seseorang dalam menangkap dan menganalisis suatu fenomena kemudian menyampaikannya ke lawan bicara. Keempat, Bararamang sebagai proses pembelajaran dalam pergaulan masyarakat dalam menyorot masalah-masalah social kemasyarkatan, Kelima, sebagai suatu hiburan dan canda dalam suatu kesempatan pertemuan dalam pertemanan.

4. Obyek Kajian Bararamang
Berdasarkan pengamatan penulis bahwa objek kajian dari Bararamang bersumber dari isu-isu kemasyarakatan yang diangkat menjadi topik pembicaraan. Topik pembicaraan seperti, masalah-masalah social, ekonomi masyarakat, humaniora, politik, budaya, mata pencaharian, tekhnologi,seni, alam . Misal,Si A Bercerita : semalam aku mancabut gumbili dikabun, sakalinya ada sapuhun gumbilinya ganal banar kaya gaguling. Napa yuu..bisa ganal kaya itu, tangguhanku gumbili itu gaduhan urang halus kalu. (bararamang bercerita) Si B Menjawab : Bararamang ikam tu, kadada pang gumbili ganalnya kaya itu. (Bararamang sanggahan). Contoh tersebut merupakan masalah social, budaya, pertanian,ekonomi yang dibahas dalam suatu pembicaraan.

5. Pembelajaran Bararamang
Konsep bararamang dalam masyarakat Banjar di Tanjung, Kabupaten Tabalong mengakar dalam kehidupan social masyarakatnya. Konsep ini terbangun melalui sebuah proses pembelajaran yang tidak terencana, tetapi secara tidak sadar mereka secara turun temurun sudah belajar dan mengajarkan kegenerasi berikutnya. Pembelajaran yang mereka terima melalui kontak dengan masyarakat secara langsung dan mengikutinya.

6. Nilai
Opini masyarakat tentang Bararamang ,dalam konotasi negative adalah sesuatu hal yang bohong, ketidak percayaan, sulit dibuktikan. Opini tersebut secara kasat mata memang betul adanya. Namun terlepas dari konotasi negative tersebut ternyata Bararamang mempunyai nilai-nilai positip. Nilai-nilai tersebut diantaranya :
1) Demokrasi
2) Kerjasama/ kooperatif
3) Berpikir
4) Logis
5) Analitis
6) Sosial
7) Seni

Tidak ada komentar:

Posting Komentar